TAMADDUN

TAMADDUN

TAMADDUN
Tamaddun

TAMADDUN- Tamaddun berasal dari perkataan Arab maddana yang berarti membina suatu Bandar/kota atau seseorang masyarakat yang mempunyai peradaban. Perkataan tamaddun dapat diartikan kepada keadaan hidup bermasyarakat yang bertambah maju. Istilah-istilah lain yang sama pengertiannya dengan tamaddun adalah : umrah, hadarah, madaniah. Dalam bahasa Inggris, istilah yang hamper sama dengan tamaddun adalah: “culture dan civilization” atau kebudayaan dalam bahasa melayu.

Tamaddun Aceh pernah jaya raya pada masa kerajaan Peureulak, Samudera Pasee dan masa Iskandar Muda sebagai side effect daripada kemantapan system pendidikan yang ada. Zawiyah Buket Cebrek, Zawiyah Cot Kala dan Jami’ah Baiturrahman telah berhasil mengangkat peradaban Islam Aceh keseluruh penjuru Asia Tenggara. Pada masa itu pula Aceh memiliki banyak ulama,intelektual,pakar politik,dan pedagang-pedagang beken. Pada masa kerajaan Peureulak dan Samudera Pasee Aceh dapat mengembangkan Islam dan Ilmu pengetahuan sampai ke Pattani (Thailand Selatan), Moro (Filipina Selatan). Semenanjung Malaysia, Kalimantan dan Jawa.

Sementara pada masa Al-Qahhar Aceh dapat menjalin hubungan internasional yang erat dengan Negara-negara dikawasan eropah terutama sekali dengan turki. Dan pada masa Iskandar Muda menjadi lima besar Negara adidaya Islam di permukaan bumi. Semua itu menjadi sisi penting manifestasi tamaddun dan peradaban masa silam bagi Naggroe Aceh Darussalam.

Peradaban Aceh masa silam susah dipisahkan dengan Islam, boleh jadi karena ia bangkit dan jaya bersama maju dan jayanya Islam di Aceh dan Nusantara. Sebagai sebuah agama komplit dan komprehensif, Islam mempunyai system peradaban muslihat dan bermartabat. System tersebut telah turun dan membaur dengan peradaban Aceh melalui penyebaran Islam semenjak dari Peureulak, Samudera Pasee, Kerajaan Aceh Darussalam sampai kepada kepemimpinan para ulama PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh).

No comments