MENGAPA HARUS KE ACEH?

MENGAPA HARUS KE ACEH?

MENGAPA HARUS KE ACEH?

MENGAPA HARUS KE ACEH? Banyak yang bertandang ke Aceh, namun sangat sedikit yang 'benar-benar' ke Aceh

Kira-kira, apa yang pertama sekali terlintas dipikiran Anda ketika mendengar kata Aceh? Syariat islam-kah? Tsunami? Konflik bersenjata? Mie Aceh? Kopi? Atau bahkan ganja?

Anda tentunya memiliki pendapat sendiri tentang apa dan bagaimana Aceh, pun demikian mereka yang lahir dan mewarisi darah Aceh, tentunya memiliki cara pandang dan cerita yang berbeda terhadap negeri ujung Sumatera ini.

Cerita-cerita inilah yang pada akhirnya menjadi karakter-karakter dengan satu pemeran tunggal bernama ACEH. Tak jarang, skenario dan karakter yang selalu berubah-berubah, menuntut Aceh untuk selalu piawai dan gesit dalam berlakon.

Tak terhitung sudah berapa episode yang ia(Aceh) lakonkan, mulai dari episode kerajaan, episode melawan penjajah, konflik berkepanjangan, krisis moneter, gejolak politik, episode musibah dan bencana, episode teroris, pendangkalan akidah sampai episode perdamaian dan membangun negeri sekarang ini.

Episode perdamaian dan membangun negeri ini belumlah usai, masih banyak adegan yang harus ia perankan, tentunya harus sesuai dengan karakter dan skenario yang diinginkan. Sudah barang tentu episode ini merupakan episode tersulit bagi Aceh, karena ia tidak tahu-menahu soal adegan-adegan yang harus diperankan. Nah, siapa sebenarnya yang menciptakan skenario dan karakter untuk tokoh bernama Aceh?

"Pakiban Crah, Meunan beukah,"(bagaimana-bentuk-retak, begitulah-bentuk-pecahnya)," barangkali seperti itulah analogi kasar untuk karakter yang akan dimainkan Aceh pada adegan-adegan selanjutnya. Ada karakter protagonis dan antagonis, bahkan tak jarang keduanya harus dimainkan dalam waktu bersamaan. Mungkinkah?

Saat ini Aceh sedang memerankan adegan 'VISIT BANDA ACEH YEAR 2011' dalam episode perdamaian dan membangun negeri. Sebuah peran baru yang mengajak Anda berpartisipasi aktif menjadi karakter pembangun tokoh Aceh dalam adegan ini.

Ingat! Anda berperan sebagai karakter pembangun bagi tokoh yang bernama Aceh.

Skenarionya adalah Visit Banda Aceh year 2011. Untuk bisa memahami peran Anda sebagai karakter nantinya, ada baiknya Anda memahami skenarionya terlebih dahulu, sebab sukses atau tidaknya tokoh Aceh dalam skenario ini, sangat bergantung pada Anda.

Visit Banda Aceh year 2011 (VBAY 2011) merupakan wahana memperkenalkan hal-ihwal Aceh dalam skala besar, nasional dan internasional, dengan kata lain program ini merupakan ajang mempromosikan Aceh sebagai salah satu daerah wisata yang harus dikunjungi.

Sejak pertama VBAY 2011 disahkan oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Jero Wacik, SE. di gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada oktober 2010, Arus 'traveling to Banda Aceh' semakin meningkat, baik wisatawan domestik maupun manca negara. Momentum ini menjadi kesempatan yang besar bagi masyarakat Aceh untuk memperkenalkan Aceh ke pentas dunia.

Tema yang diusung dalam program VBAY 2011; "Peumulia Jamee Adat Geutanyoe,"(memuliakan tamu adalah adat masyarakat Aceh)." Sementara grand-launching VBAY 2011 telah berlangsung pada Sabtu 29 Januari 2011 lalu.

Dalam event VBAY 2011 ini, wisatawan akan disuguhkan beraneka ragam khazanah budaya dan seni Aceh, mulai dari penampilan parade budaya Aceh, kuliner khas Aceh, tempat bersejarah, objek wisata, memoriam peringatan Tsunami dan banyak hal lainnya.


Selamat datang di Banda Aceh

Banda Aceh adalah kota yang terletak di ujung paling barat pulau sumatera setelah Sabang. Banda Aceh sebagai ibukota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga menjadi urat Nadi pemerintahan NAD. Kota Banda Aceh telah berdiri sejak tahun 1205.

Di masa kesultanan Aceh, Banda Aceh dikenal dengan nama Kutaraja, di Kutaraja inilah raja–raja Aceh dahulunya menjalankan roda pemerintahan, terlebih ketika menyusun taktik menyeret habis para penjajah.

Sampai saat ini, kota Banda Aceh tidak pernah sepi. Banda Aceh menjadi pusat bertemunya penjual dan pembeli, menjalankan roda pemerintahan, kampung utama para pengadu nasib, pusat menuntut ilmu dan juga objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan.

Ketika Tsunami memporak-porandakan Aceh, Banda Aceh menjadi daerah terparah dilanda Tsunami, ruang tata kotanya hancur lebur, roda perokonomian lumpuh total, bagaikan kota mati yang tiada berpenghuni, semuanya luluh lantak. Kini 6 tahun sudah kejadian tsunami, wajah dan cerita Banda Aceh sudah banyak berubah, ditambah dengan berakhirnya konflik, masyarakat Aceh telah dapat membangun dan menata hidupnya kembali.

Sosio-kultural Masyarakat Aceh.
Masyarakat Aceh sangatlah ramah, siapapun Anda dan darimanapun Anda, ketika derap langkah telah menapak di serambi mekkah, Anda adalah tamunya masyarakat Aceh yang harus dimuliakan. Anda bisa langsung berbaur dan beradaptasi dengan masyarakat Aceh. Apalagi Anda pandai membawa diri dalam beretika, Anda akan langsung punya banyak saudara baru di Aceh.

Pernah baca bukunya Arif Ramdan? Seorang Sunda yang telah lama menetap di Aceh, dalam bukunya berjudul Aceh di Mata Urang Sunda, Arif mengisahkan bagaimana dirinya sangat tertarik kepada Aceh walaupun ia bukan keturunan Aceh, apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya? kenapa pula seorang Sunda bisa terpaut hatinya kepada Aceh?

Bagaimana caranya ke Banda Aceh?
Caranya sangatlah gampang, Anda cukup menyediakan sejumlah uang dan keperluan finansial lainnya. Sementara perjalanan ke Banda Aceh sendiri bisa Anda tempuh melalui jalur darat atau udara.

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) misalnya, menjadi pilihan yang tepat bagi wisatawan domestik dan mancanegara, selain aksesnya lebih mudah juga menghemat banyak waktu. Bagi pelancong mancanegara SIM airport juga menyediakan Visa on Arrival (VOA), hanya dengan sedikit biaya tambahan Anda dapat tinggal dan keliling around Aceh selama 30 hari, waktu yang cukup bukan?

Sedangkan bagi Anda yang berkewarganegaraan Indonesia, lupakan segalanya tentang VOA dan izin tinggal. Cukup menyediakan biaya transportasi, penginapan dan sedikit uang jajan bekal Anda selama di Aceh.

Hotel dan Penginapan di Aceh.
Di Bandara SIM anda bisa memiliki peta Banda Aceh yang memang disediakan khusus bagi wisatawan, atau silahkan browsing ke dunia maya. Anda tinggal memilih-milih saja pemondokan yang Anda sukai nantinya, tentunya sesuai dengan isi dompet Anda. Selanjutnya Anda bisa meminta taksi bandara atau becak roda tiga mengantarkan Anda ke tempat tujuan.

Bagi Anda yang memiliki sanak saudara atau relasi di Aceh, tentunya akan lebih gampang urusannya, tinggal menelpon dan meminta dijemput saja.


Transportasi di Banda Aceh

Bermodalkan peta Banda Aceh, perbekalan secukupnya, dan ditambah sedikit keberanian untuk bertanya kalau anda tersesat, (ingat! malu bertanya sesat di jalan). Anda sudah bisa keliling Banda Aceh.
Untuk transportasinya, jangan khawatir karena di Banda Aceh juga menyediakan banyak fasilitas Car-Rent dengan tarif yang bisa dijangkau, kalau Anda tipe orang yang tidak mau repot, silahkan booking supirnya sekalian.

Selain fasilitas di atas, transportasi umum lainnya juga bisa menjadi pilihan; taksi, becak roda tiga, mopen labi-labi(sejenis angkot) hilir mudik menghiasi sepanjang jalan kota Banda Aceh.

Tempat wisata di Banda Aceh
Nah, setelah melepas penat, checkpoint pertama Anda adalah mengunjungi objek-objek wisata dan tempat-tempat bersejarah di Banda Aceh, seperti pantai dan taman rekreasi, landscape, memoriam Tsunami, wisata peninggalan Belanda. Selain itu, Anda juga bisa menikmati panorama dan pemandangan alam lainnya. Ketika sore hari sempatkan diri Anda singgah ke pantai Ulee Lheu, duduk manislah disana sambil menikmati jagung bakar khas Ulee Lheu. Semilir angin senja dan panorama sunset akan menjadi kenangan manis Anda di Banda Aceh.

Selain beberapa tempat di atas, Anda juga bisa mengunjungi khazanah wisata ritual di Banda Aceh, seperti Mesjid Raya Baiturrahman dan Mesjid Baiturrahim di Ulee Lheu, dua Mesjid yang ada di Banda Aceh ini, selain menjadi saksi sejarah, juga menjadi saksi bisu dahsyatnya Tsunami. Selain itu Anda juga bisa berziarah ke makamnya ulama dan kuburan massal korban Tsunami Aceh.

Banda Aceh sebagai pintu masuk Islam untuk pertama sekalinya ke nusantara, menjadikan daerah ini kaya akan warisan keislaman, disamping itu ciri khas beragama dan suasana Islam sangatlah kental di sini. Suasananya benar-benar menjadikan hati teduh dan tentram.

Kuliner khas Aceh.
Ingin tahu bagaimana cita rasa makanan dan minuman Aceh? atau penasaran dengan cita rasa khas mie Aceh yang tersohor seantero nusantara?
Aceh kaya akan kuliner. Anda bisa memilih menu favorit yang ada di Aceh, diantaranya: kopi Aceh, martabak, srikaya Aceh, kari kambing, rujak aceh, dodol dan banyak lainnya.
Mie Aceh, terkenal seantero nusantara

Souvenir dan oleh-oleh
Ada banyak buah tangan yang menjadi pilihan menarik untuk Anda bawa pulang, mulai dari souvenir karya seni maupun makanan khas Aceh, sebagian dari kuliner Aceh memang bisa disimpan dalam jangka waktu lama, sehingga Anda tidak perlu takut basi ataupun kedaluwarsa.
Disamping makanan ada juga aneka ragam souvernir lainnya seperti tas sulaman Aceh, kopiah, rencong Aceh, bros, baju dan sebagainya. Semua ini bisa Anda dapatkan di toko-toko souvenir seputaran Mesjid Raya Baiturrahman dan Peunayong.

Setelah membaca skenario tadi, tentunya Anda sudah sangat paham bagaimana peran karakter yang harus Anda lakonkan hingga tokoh Aceh nantinya benar-benar mempunyai karakter yang kuat. So, Let's Go to Banda Aceh!
Banyak sekali sebenarnya hal yang akan Anda jumpai selama di Banda Aceh. Setelah melihat langsung apa dan bagaimana Aceh, pertanyaan Mengapa harus ke Aceh, akhirnya akan terjawab dengan sendirinya. Sekali lagi, mengapa harus ke Aceh? Andalah yang akan menjawabnya.

3 comments: